Aplikasi Karburator TDR28 pada Yamaha Scorpio
Kebetulan motor tunggangan saya Yamaha Scorpio 225 tahun 2012
setelah melakukan modif beraliran Japstyle, saya menemukan masalah ketika Karbu Vakum bawaan pabrik tidak bisa diaplikasikan dengan open filter maupun filter aftermarket (saya sudah mencoba dengan filter aftermarket Daytona).
Karbu Vakum bawaan pabrik berdiameter 30 mm, karena menganut sistem vakum motor menjadi irit bahan bakar. Kekyrangan dari sistem vakum ini adalah supplay bahan bakar menunggu perintah dari membran vakum yang berhubungan dengan mesin. Tarikan menjadi kurang spontan dan nafas kurang panjang.
Setelah beberapa kali Googling saya putuskan untuk menggantinya dengan Karbu Merk TDR ukuran 28 mm.
Pemasangannya termasuk paling mudah dan simple, ada beberapa part yang harus disiapkan ;
1. tali gas (saya pakai tali gas vespa)
2. Main jet (spuyer bensin) saya ganti dengan ukuran 118 merk Kitaco
3. Karbu TDR 28
pemasangan tidak perlu memakai spacer, tinggal balik posisi manifold agar karbu tidak mentok di Dinamo Stater.
untuk motor saya yang mesinnya standar hanya melakukan penggantian CDI BRT dan Busi racing. Pilot jet tetap memakai bawaan karbu, Main jet diganti dengan ukuran 118 merk Kitaco. Putaran angin disetting sesuai dengan kebutuhan motor.
Menurut saya penggantian karbu ini sangat besar pengaruhnya terhadap tarikan dan performa motor.
silahkan mencoba
Saturday, November 8, 2014
Jelajah Gunung Batur
Gunung Batur yang terletak di tengah Pulau Dewata Bali memiliki segudang daya tarik yang menggoda. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya ke Gunung Batur, tetapi karena ada kabar sepeda motor sekarang sudah bisa sampai di pertengahan Gunung.
Riding santai ini dimulai dari Denpasar melalui jalur Sibang - Sangeh - jembatan Bangkiangbangkung - Batur
Restpoint pertama kami lakukan di Jembatan Bangkiangbangkung. Jembatan ini termasuk salah satu yang tertinggi di Asia tenggara. Hawa sejuk cenderung dingin menemani kami sepanjang jalan.
Didekat Jembatan ada wisata kuliner warung yang patut dicoba, menu andalannya ikan mujair bumbu kuning.
Perjalanan kami direpotkan dengan hujan yang tidak bisa diajak kompromi, apalagi motor yang kami tunggangi bergaya Japstyle. Tapi hujan membuat kami menikmati bertebuh dan bercengkrama dengan penduduk lokal di warung samping jalan.
Dari penelokan kami melihat megahnya gunung Batur, sebagai salah satu gunung yang masih aktif batur memiliki landscape yang sangat menawan. Perpaduan Gunung, padang pasir, dan Danau yang sangat indah.
Beberapa kali kami berhenti untuk menikmati segarnya udara dan indahnya pemandangan. kami mendapat informasi ada pembukaan jalan baru melewati Pura Jati yang memungkinkan Riding Sepeda Motor Kami sampai di tengah jalur pendakian Gunung Batur.
Melewati perkebunan penduduk yang tampak menghijau diantara debu-debu coklat merindukan siraman air hujan. jalan yang kami lalui diawali dengan jalan aspal lumayan mulus. Ujung jalan aspal terlihat Wantilan dan warung yang biasanya ramai jika ada upacara di Pura. lanjutan jalan ini adalah jalanan mentah yang masih berupa pasir dan batu, agak sulit dilewati karena curamnya tanjakan.
Tidak terasa matahari sudah hampir tenggelam di ujung kabut Batur, kami puas berpetualang di "Rocky Mountain" nya Bali.
Subscribe to:
Posts (Atom)